Berbagi pengalaman, pengetahuan maupun hal-hal unik dalam hidup adalah salah satu hal sederhana yang mungkin saja mendatangkan manfaat bagi orang lain

Wednesday, May 22, 2013

Legenda Tari Pattu'du

Asslamualaikum wr. wb. !! Apa kabar semua? Kali ini saya akan berbagi cerita tentang legenda Tari Pattu'du yang ada di Mandar tepatnya di Sulawesi Barat. Selamat membaca. Cerita ini adalah salah satu pementasan pada lomba bercerita yang dibawakan oleh Adik saya "MUTIARA SABAR". So, Selamat Membaca!!!
 
Legenda Tari Pattu'du'
 Tarian Pattu'du berasal dari Provinsi Sulawesi Barat. tarian tersebut adalah salah satu icon budaya Mandar di SulBar yang di domisili oleh beranekaragam suku, suku yang paling dominan di SUL_BAR adalah suku mandar sampai mencapai 49,15 % penduduknya , maka jangan heran jika tradisi di SULBAR ini lebih di isi oleh suku mandar dan tradisinya banyak yang berkembang, contohnya tradisi penjemputan tamu-tamu kehormatan baik di luar negeri maupun dalam negeri. Dengan seiring zaman tari Pattu’du pun mulai dikembangkan dan dimainkan oleh anak-anak SD dengan membawa anak tobak dari perisai maka muncullah resepsi bahwa tari pattu’du sama dengan tari perang.

Dan menurut sebagian masyarakat disana, tari pattu’du ini lahir karena sering terjadi huru-hara dan peperangan antara balatentara kerajaan Balanipa dan Kerajaan Passokorang pada masa lalu. Setiap kali pasukan perang pulang, warga kampung melakukan penyambutan dengan tarian Pattu’du Tarian ini menyiratkan makna, “ Telah datang para pejuang dan pahlawan negeri, “ sehingga tari pattu’du cocok dipentaskan untuk menyambut para tamu istimewa hingga saat ini. Tapi muncullah persepsi lain yang menyebutkan bahwa asal mula terjadinya tari pattu’du itu seperti berikut ini.

          Zaman dulu, didaerah mandar Sulawesi Barat, hiduplah seorang anak Raja di sebuah pegunungan. Disana iya tinggal disebuah istana megah dimana istananya dikelilingi oleh taman bunga dan buah yang sangat indah. Di dalam taman itu terdapat sebuah kolam permandian yang bersih dan sangat jernih airnya.

          Pada suatu hari, saat gerimis tampak pelangi diatas umah anak raja. Kemudian tercium aroma harum semerbak.Si Anak Raja mencari – cari asal bau itu. Ia memasuki setiap ruangan di dalam rumahnya. Namun, asal aroma harum semerbak itu tidak ditemukannya . Oleh karena penasaran dengan aroma itu ia teruz mencari asalnya sampai kehalaman rumah.

Sesampai ditaman, aroma yang dicari itu tak juga ditemukan, Justru iya sangat terkejut dan kesal, karena buah dan bunga bunganya banyak yang hilang. “ Siapa pun pencurinya, aku akan menangkap dan menghukumnya !” setengah berseru Anak Raja itu berkata dengan geram. Ia berniat untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang telah berani mencuri bunga-bunga dan buahnya tersebut.

          Suatu sore, si Anak Raja sengaja bersembunyi untuk mengintai pencuri bunga dan buah ditamannya. Tak lama, muncullah pelangi warna warni yang disusul tujuh ekor merpati terbang berputar – putar dengan indahnya. Anak Raja terus mengamati tujuh ekor merpati itu. Tanpa diduganya, tiba-tiba tujuh ekor merpati itu menjelma menjadi tujuh bidadari cantik. Rupanya mereka hendak mandi – mandi di kolam Anak Raja. Sebelum masuk ke dalam kolam, mereka bermain- main sambil memetik bunga dan buah sesuka hatinya.

Anak Raja terpesona melihat kecantikan ketujuh bidadari itu. Kemudian timbul keinginannya untuk memperistri salah seorang bidadari itu. Namun, ia masih bingung bagaimana cara mendapatkannya. Dia akan mengambil salah satu selendang mereka yang tergeletak dipinggir kolam itu, mengangguk-angguk. Sambil menunggu waktu yang tepat, iya terus mengamati ketujuh bidadari itu. Mereka sedang asyikbermain sambil memetik bunga dan buah sesuka hatinya .
Mereka terlihat bersendau gurau dengan riang. Saat itulah, Si Anak Raja memanfaatkan kesempatan. Dengan hati – hati, ia berjalan mengendap – endap dan mengambil selendang milik salah seorang dari ketujuh bidadari itu, lalu disembunyikannya. Setelah itu, ia kembai mengamati para bidadari yang masih mandi dikolam. Setelah puas mandi dan bermain- main, ketujuh bidadari itu mengenakan semendangnya kembali. Mereka harus kembali ke kahyangan. Namun bidadari Bungsu tidak menemukan selendangnya. Ia pun tampak kebingungan mencari selendangnya.

Keenam bidadari lainnya turut membantu mencari selendang adiknya. Sayangnya, selendang itu tetap tidak ditemukan. Padahal pelangi akan segera menghilang. Akhirnya keenam bidadari itu meninggalkan si Bungsu seorang diri. Bidadari bungsu pun menangis sedih.

          Ia bersumpah Dewa Agung, siapa pun yang menolongnya, bila laki-laki akan kujadikan suamiku dan bila perempuan akan kujadika saudara !” Seru Bidadari Bungsu. Tak lam berseru demikian, terdengar suara halilintar menggelegar. Pertanda sumpah itu didengar oleh para dewa.

Melihat Bidadari Bungsu tinggal sendirian, Anak Raja pun keluar dari persembunyiannya, lalu menghampirinya dan berpura- pura menanyakan apa yang terjadi dan mengajak Bidadari itu untuk menikah dengannya. Sebenarnya Kencana sangat ingin kembali ke khayangan, namun selendangnya tidak ia temukan, dan pelangi pun telah hilang. Sesuai dengan janjinya, ia pun bersedia menikah dengan Anak Raja yang telah menolongnya itu. Akhirnya, Kencana tinggal dan hidup bahagia bersama dengan Anak Raja.

          Beberapa tahun kemudian. Kencana dan Anak Raja dikaruniai oleh seorang anak laki-laki. Maka semakin lengkaplah kebahagiaan mereka. Mereka mengasuh anak itu dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Selain mengasuh dan mendidik anak, Kencana juga sangat rajin membersihkan rumah.
         
Pada suatu hari, Kencana membersihkan kamar di rumah suaminya. Tanpa sengaja ia menemukan  selendang miliknya yang dulu hilang. Ia sangat terkejut, karena ia tidak pernah menduga jika yang mencuri selendangnya itu adalah suaminya sendiri. Ia merasa kwcewa dengan perbuatan suaminya. Karena sudah menemukan selendangnya, Kencana pun berniat untuk pulang ke kahyangan. Saat suaminya pulang, Kencana menyerahkan anaknya dan berkata, “ Suamiku, aku sudah menemukan selendangku.

Aku harus kembali ke kahyangan menemui keluargaku. Bila kalian merindukanku, pergilah melihat pelangi !” Saat ada pelangi, Kencana pun terbang keangkasa dengan mengipas-ngipaskan selendangnya menyusuri pelangi itu. Maka tinggallah Anak Raja bersama anaknya di bumi. Setiap ada pelangi muncul, mereka pun memandang pelangi itu untuk melepaskan kerinduan mereka kepada kencana. Kemudian oleh masyarakat setempat, pendukung cerita ini, Gerakan Kencana mengipas-ngipaskan selendangnya itu diabadikan ke dalam gerakan – gerakan Tari pattu’du, salah satu Tarian di daerah Mandar Sulawesi barat.

          Cerita Rakyat di atas termasuk ke dalam cerita teladan yang mengandung pesan – pesan moral. Salah satu pesan moral yang terkandung di dalamnya adalah anjuran meninggalkan sifat suka mengambil barang milik orang lain. Sifat yang tercermin pada perilaku ketujuh bidadari dan Anak Raja tersebut sebaiknya dihindari. Ketujuh Bidadari telah mengambil bunga-bungan dan buah-buahan milik si Anak Raja tanpa sepengetahuannya.

Demikian pula si Anak Raja yang telah mengambil selendang salah seorang Bidadari tanpa sepengetahuan mereka, sehingga salah seorang Bidadari tidak bisa kembali ke kahyangan. Sebaliknya, Anak Raja harus ditinggal pergi oleh istrinya, Bidadari Bungsu, ketika si Bungsu menemukan selendangnya yang telah dicuri oleh suaminya itu. Itulah akibat dari perbuatan yang tidak dianjurkan ini. Mengambil hak milik orang lain adalah termasuk sifat tercela.

Bahkan dalam ajaran sebuah agama disebutkan, mengambil dan memakan harta orang lain dengan cara semena- mena , sama artinya dengan memakan harta yang haram. Ada banyak cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mengambil dan memakan harta orang lain secara tidak halal, diantaranya mencuri, merampas, menipu, kemenangan judi, uang suap, jual beli barang yang terlarang dan riba.

Kecuali yang dihalalkan adalah pengambilan dan pertukaran harta dengan jalan perniagaan dan jual beli yang dilakukan suka sama suka antara si penjual dan si pembeli, tanpa ada penipuan di dalamya. Setiap agama menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa menjunjung tinggi , mengakui dan melindungi hak milik orang lain, asal harta tersebut diperoleh dengan cara yang halal. Oleh karena itu, hendaknya jangan memakan dan mengambil harta orang lain dengan jalan yang tidak halal.

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Kritik dan sarannya jgn lupa kawan....Okey

Search This Blog

Tulisan Terbaru

3-tag:Courses-65px

BTemplates.com